Rabu, 27 Oktober 2010

ERA WiMax Indonesia

ERA WiMax “Teknologi yang menjadi Dilema di Indonesia”

Dimulai dengan andanya WiFi atau Wireless Fidelity yang saat ini menjadi tren di masyarakat Indonesia, kini telah muncul terobosan generasi baru era wireless yaitu WiMax. Ini merupakan pengembangan dari teknologi WiFi. WiMAX adalah singkatan dari Worldwide Interoperability for Microwave Access, sebuah tanda sertifikasi untuk produk-produk yang lulus tes cocok dan sesuai dengan standar IEEE 802.16. Wimax merupakan teknologi akses nirkabel pita lebar (broadband wireless access atau disingkat BWA) yang memiliki kecepatan akses yang tinggi dengan jangkauan yang luas, Jangkauan WiMax bisa mencapai 50 km.
Untuk pertama kalinya WiMax telah
dilakukan soft launching pada tanggal 28 Juni 2010 di Tangerang oleh PT First Media. Untuk sementara ini WiMax hanya bisa dinikmati oleh masyarakat sekitar JABODETABEK. Sementara pemenang tender WiMax lainnya seperti PT Telkom, IM2,
PT Internux dan pemenang-pemenang tender lainnya sedang melakukan pembenahan persiapan operasional.
Secara teoritis WiMax mampu melaju dengan kecepatan mencapai 100 Mbps, ini lebih cepat dibandingkan dengan HSDPA ataupun HSPA Plus yang mempunyai terobosan kecepatan 42 Mbps yang saat ini di launching oleh salah satu operator seluler.
Namun sayang WiMax yang akan di terapkan di Indonesia hanya menggunakan standar IEEE 802.16d yang hanya bisa digunakan di rumah atau di kantor saja. Sedangkan di negara lain menggunakan standar 16e yang bisa bergerak secara mobile. Kecenderungan masyarakat kita yang sudah bergantung pada PDA, ponsel ataupun notebook menjadikan seri 16e menjadi hambatan bagi para pemegang tender. Padahal untuk biaya hak guna  frekuensi dan uang muka saja mereka telah mengeluarkan dana 250 miliar (sumber: Suara Merdeka ed 24/10 2010). Belum lagi ditambah adanya biaya operasional untuk pemasangan yang bisa mencapai triliunan. Jika tidak di lakukan pengembangan, akan menyebabkan kerugian yang sangat besar karena hanya membuang uang begitu saja. Namun jika di kembangkan untuk saat inipun kerugian akan menimpa mereka. Hal ini disebabkan masyarakat indonesia yang sedang menikmati adanya layanan dari para operator seluler yang juga mendekatkan mereka pada dunia. Apabila wimax muncul apakah masyarakat kita siap dan harus di paksa untuk menggunakan wimax ?. inilah yang juga menjadi pertimbangan para pemegang tender.
Saat ini pemerintah berada pada posisi dilematis, terjepit antara mewujudkan pemerataan akses internet ke masyarakat dengan menciptakan persaingan sehat industri telekomunikasi.

KUMPULAN TI PS

0 komentar: